ДОБРО ПОЖАЛОВАТЬ !!!
IT'S MY BLOG .. ENJOY IT :)
Minggu, 24 Maret 2013
unfaithfulness
Sulit memang untuk menjaga suatu kepercayaan terhadap seseorang..terlebih jika kita sudah mengetahui orang itu sempat menghancurkan segala kepercayaan yang sudah sangat sulit kita buat. Butuh bertahun-tahun bahkan berabad-abad untuk bisa percaya terhadap seseorang, namun…hanya butuh beberapa menit bahkan detik untuk menghancurkan segala kepercayaan itu…
Banyak yang bilang kalo semua kisah-kisah cinta yang pernah gw jalanin itu ga pernah ada yang bener, semuanya berantakan ga karuan. Orang yang melihat aja bisa bilang seperti itu, yaaah..apalagi gw, subjek yang menjalani semua hal-hal mengerikan itu..”I knew and felt some shit!”
Ada banyak hal yang bisa gw mengerti dan bisa gw terima, I can deal with a lot of things like “someone never care”, “can’t give me a little time”, “can’t consider my appearance”, and something like that. But…I can’t, NEVER, WON’T, WOULDN’T deal with a thing like “oh..sorry, your boy was cheating on you” itu hal satu-satunya yang ga akan pernah bisa gw terima dengan akal sehat gw. Apapun alasannya, apapun modusnya, kalo mau selingkuh, lebih baik tinggalin gw sekalian, I don’t even need someone who can’t faith of what they has been chose!
Yaaah..kadang memang manusia hanya bisa berencana, berangan-angan agar semua hal yang diinginkan bisa berjalan lancar. Tapi, tuhan tetap satu-satunya yang memegang kendali dari segala hal di hidup kita. Isn’t it?
Saat masih kecil, setiap gw tertidur dipangkuan papa, saat dia mengusap lembut kepala gw, dan seketika gw tertidur saat dia mulai melantunkan lagu timang-timang..dalam hati seorang anak kecil berkata “aku ingin di masa depan ku nanti, tetap ada sosok papa..orang yang bisa menjagaku dengan sangat baik, dan tidak pernah membiarkan aku terjatuh..bertanggung jawab, dan selalu disana, bersama keluarga tercintanya…”
Anak kecil mana yang saat itu bisa menyangka jika seseorang yang menjadi panutannya saat dia beranjak dewasa ternyata lambat laun malah melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sang panutannya dengan sempurna menghancurkan keluarga yang dibangga-banggakan. Ya, papa gw..dia selingkuh dari mama. Seseorang yang sosoknya selalu gw bawa dalam hati, ternyata seperti itu. Itu malah membuat gw jatuh, siapa yang bisa membayangkan gimana rasanya kehilangan sosok ayah yang selalu kita banggkan? 9 tahun gw ga pernah bertemu beliau yang tiap malam selalu membelai lembut kepala gw. Beliau telah melewatkan masa-masa pertumbuhan gw menjadi wanita dewasa. Dan gw….gw telah melewatkan banyak hal tanpa beliau.
Selingkuh?
Dulu gw ga pernah tau apa itu selingkuh, gimana rasanya, dan apa alasan orang bisa selingkuh. Yang gw tau, diselingkuhin itu bikin sedih..karena selama bertahun-tahun, tiap malam, gw selalu liat mama menangis, entah menangisi apa, tapi gw yakin…hal yang ditangisi pasti sangat menyakitkan.
Beranjak dewasa, gw mulai pacaran..pacar pertama gw saat gw kelas 3 SMA. Gw bersyukur karena pacar pertama gw lebih dewasa dari gw, gw yang hanya anak sekolahan, bisa aja pacaran sama anak kuliahan. Namanya Herdianto Wibowo, panggilan dia Bowo, dia kuliah di UNPAD, international relationship 06’. Ga ada yang bisa menggambarkan gimana bahagianya gw memiliki sosok Bowo di hidup gw waktu itu. Dia mengayomi gw, menjaga gw selayaknya papa menjaga gw. Dia rela dan dengan senang hati mau masuk ke kehidupan gw yang amburadul. Dia tau latar belakang keluarga gw yang udah perfectly broken since years ago. Kalimat dia yang selalu gw inget sampai detik ini adalah saat dia menguatkan gw ketika gw bilang “aku kangen papa…”, dengan seketika matanya nanar menatap gw dan membalas segala kalimat gw tepat seperti ini “kamu jangan sedih..sekarang kan udah ada aku, udah ada mama papa aku, kalo kamu kangen papa kamu, kamu bisa dateng ke rumah aku, atau telfon mama aku, lagian aku juga bisa kok sayangin kamu kyk papa kamu nyayangin kamu, bisa manjain kamu, bisa peluk kamu, dan selalu jagain kamu seperti papa kamu lakuin semua hal itu ke kamu dulu..jangan sedih lagi ya..” dan seraya tangannya memeluk gw dengan hangat..jujur, kerapuhan gw selalu tertutupi dengan segala kebaikannya. Untuk seorang cewek yang baru pertama kali pacaran, ini speerti surga di dunia. Lagi-lagi..gw membanggakan sosok laki-laki yang baik, sopan, dan yang lebih penting, dia juga bangga karena memiliki gw di hidupnya saat itu.
Sekali lagi, kita manusia hanya bisa berencana, tuhan tetap punya rencana lain dan tuhan tetap yang memegang kendali.
Siapa sangka kalau ternyata gw salah membanggakan orang (lagi)??? Bowo selingkuh…tepat saat gw ulangtahun yang ke-17. Gw mendapati facebook nya ga di log out saat gw pinjem komputernya, dan mungking tuhan memberikan caranya sendiri untuk membuat gw sadar kalau gw salah menilai orang selama ini lewat akun facebook dia yang tiba-tiba muncul saat gw mengetik halaman facebook saat itu.
Wanita mana yang rela kekasihnya berbagi kalimat sayang ke wanita lain?
wanita mana yang kuat melihat kekasihnya memiliki kebahagiaan lain?
jadi, apa gunanya segala pelukan, senyuman, dan segala kata-kata manis yang selama ini dia berikan ke gw? Segala kata-kata penyemangat dan segala kasih sayang yang dia berikan ke gw selama ini ternyata ga hanya untuk gw, tapi untuk wanita lain juga???? Dan saat itulah gw tau gimana rasanya di-selingkuh-in. gw tau arti air mata dan segala tangisan mama setiap malam, gimana rasanya, gimana sakitnya…gw ngerasa udah menjadi orang paling bodoh yang dengan gampangnya disia-siain. Berjuta kata “KENAPA??” selalu ada diotak gw. Dan..semuanya berlalu begitu aja, hubungan gw 6 bulan sama Bowo tiba-tiba lenyap gitu aja, segala kata-kata manisnya, penyemangatnya, dan segala hal yang pernah dia lakuin buat gw….i know all those things are bullshit!!
Jangan pernah coba kasihanin hidup gw yang emang udah berantakan!
Jangan pernah coba untuk membelas kasihani gw!
the fact is, I never need your fake love and your fucking fake mercy!
Setelah itu, gw ga pacaran lagi…dan akhirnya gw bisa memulai hubungan dengan seseorang lagi saat gw lulus SMA. Lagi-lagi dengan orang yang lebih dewasa dari gw. Hubungan gw kali ini lebih membahagiakan dari apapun. Gw ngerasa seperti gw orang yang paling beruntung di dunia ini. Pacar gw yang kali ini orang bali, pure bali! Yaaa, gimana engga..gw ketemu dia saat gw lagi pulang ke bali. Namanya Made Wira Mahiswara. Panggil dia Wira. Dia mahasiswa STAN, perpajakan. Saat gw kenal dia, dia sudah hampir menjadi sarjana. Dan saat gw resmi pacaran sm dia, dia sudah bekerja di Direktorat Jendral Pajak, Jakarta Barat. Ya! Untungnya dia penempatan di Jakarta. I should say that this is our destiny.
Dia sosok laki-laki yang sangat sangat sangat baik. Dia menyayangi mama sama seperti dia menyayangi gw. Mama pun super setuju kalau gw serius sm dia. Perlu pikir apa lagi? Satu ras, mapan, pintar, bertanggung jawab, baik, dan dewasa.
Cuma satu perbedaan gw dan dia. Dan satu perbedaan inilah yang menjadi alasan dia ternyata selingkuh.
Dan gw harus face the fact (again) kalo gw sekarang diselingkuhin lagi.
Perbedaan agama memang selalu menjadi masalah besar. Pada saat itu, gw ga bisa menyalahkan dia 100%, karena memang dia butuh pendamping hidup yang seiman dengannya. Yasudahlah…2 kali mengakhiri hubungan denga laki-laki dengan alasan yang sama “selingkuh” itu memang WHAT THE HELL! But I have no choice..keep him but his heart never with me, or let him go and then should get our own happiness. I know I’m mature enough to take a risk and take the best choice.
Setelah kejadian itu, gw memutuskan untuk ga pacaran. 2 tahun ga pacaran, akhirnya gw pacaran lagi saat gw kuliah semester 4. Aman. Pacar gw yang kali ini sama sekali ga selingkuh. Namanya Derri Dwima. Panggil dia Derri. He’s my fish…why fish? Karena dia kuliah di jurusan Perikanan. Untuk bisa pacaran sama dia, gw harus menunggu 1 tahun. How amazing, I knew it! Betapa sayangnya gw sama dia. Gw relain 1 tahun Cuma buat nunggu dia. Dan 1 tahun gw nunggu, ternyata berbuah hasil yang sesuai dengan apa yang gw harapkan. Tapi, semua ga semulus yang ada di bayangan gw. Memang dia ga selingkuh, tapi dia ga pernah menghargai gw. Selama 5 bulan pacaran, kehitung dengan jari berapa kali dia menyisakan waktu luangnya untuk bertemu gw. Padahal satu kampus, tapi dia ga pernah punya waktu untuk gw. Gw seperti minta dianggap..meminta belas kasihannya untuk mendapatkan pengakuan. Sampai pada akhirnya gw muak, dan bener-bener ga bisa lagi menjalani hubungan seperti itu.
1,5 tahun gw ga pacaran setelah sama Derri. Rasanya sulit untuk menabung rasa percaya terhadap laki-laki. Hidup gw aman-aman aja tanpa pacar. Gw survive tanpa galau. Yaaah, kesepian mungkin ada sesekali, tapi pacar bukan satu-satunya jalan keluar untuk bisa berenti ngerasa kesepian kan? Masih punya banyak temen kok, masih ada mama, dan yang jelas, masih banyak hal yang lebih penting untuk dipikirin.
Segala prinsip yang gw bangun selama 1,5 tahun ini, entah itu “ga akan mau pacaran”, “ga mau berkomitmen”, “focus” dan blablablabla..tiba-tiba goyah gitu aja setelah satu orang laki-laki dateng dengan sendirinya tanpa gw minta..dan laki-laki ini yang sampai detik ini menjadi pacar gw. Namanya Mahardika Agung Made, panggilah dia Dipo. Laki-laki ini memang datang di kehidupan gw begitu aja, tanpa diminta, tanpa diduga. Siapa yang sangka?
Dia satu-satunya orang yang dalam sekejap bisa meruntuhkan segala prinsip gw setelah 1,5 tahun ga mau punya pacar. Fokus hidup gw Cuma untuk mama dan kuliah. Tapi entah kenapa, dia punya cara sendiri untuk bisa bikin hidup gw lebih lengkap dengan adanya dia. Kemunculannya di hidup gw memang ga pernah diduga-duga, tapi gw bahagia ada dia. Setiap detik obrolan diantara kita saat pendekatan, gw jadikan penilaian dan gw bandingkan dengan situasi saat gw belum kenal dia. Dan, VOILA…I realized that he was here to make me happy.
Sadar ga sih kalau kebahagiaan itu memang ga ada yang abadi, sebahagia apapun lo, suatu saat pasti akan ngerasa sedih juga.
Pacaran sama Dipo tuh seperti makan buah strawberry. Visualnya sih bagus, sempurna, manis, dan menarik perhatian. Tapi di dalamnya, who knows?! Who will know that he’ll make me sad like this??? Lagi-lagi selingkuh…I have no words anymore. You know, I’m sick of it!
Kadang gw suka mikir…kenapa orang yang udah berkomitmen sama orang lain itu masih aja bisa genit-genit sama orang lain? Bukannya dan sudah seharusnya kalau seseorang udah sayang sama pasangannya, mereka sudah harus banget dan sudah mutlak harus setia sama pasangannya? Bahkan tanpa disuruh pun seharusnya mereka sadar. Ya tidak?
Apa sulitnya setia terhadap pasangan kita?
Apa sulitnya untuk tetap berbahagia dengan pasangan kita?
Apa sulitnya untuk tetap berbagi segala kebahagiaan dan kesedihan dengan pasangan kita?
Apa sulitnya untuk menjadi orang baik?
Segala kata “kenapa?” selalu ada dipikiran gw yang belakangan ini sedang bergerumul untuk diluapkan. Gw selalu bertanya-tanya, “apa yang kurang dari gw? Apa gw kurang baik? Kurang cantik? Kurang pintar? Kurang gaul? Atau kurang bisa dibanggakan?”
2 kali diselingkuhin aja udah membuat gw hancur ga karuan. Harus banget kah sekarang gw ngerasain hal itu lagi, bahkan ini lebih sakit. Ini adalah klimaks dari segala pengalaman pahit hubungan yang pernah gw jalanin. Dari semuanya, hanya ini yang membuat gw marah, sedih, dan benar-benar berfikir…”untuk apa berkomitmen jika tidak bisa memegang teguh suatu kesetiaan?”
Jika diandai-andaikan, seperti halnya lo memiliki barang yang sangat lo sayangin, dan pastinya mind set lo udah sinkron dengan hati lo untuk selalu jaga barang itu supaya ga rusak, atau diambil orang kan? Itulah yang sedang gw lakuin sekarang. Sekarang gw punya pacar yang harus banget gw jaga, gw sayangin dia baik-baik selayaknya seorang pacar. Gw jaga dia supaya dia ga diambil orang. Tapi……pacar gw sendiri seolah-olah selalu mencari celah untuk keluar dari “zona” hidup gw. Dia seperti mencari tempat-tempat baru untuk disinggahi.
Apa salah gw?
Iya…apa salah gw?? Ada yang bisa menjelaskan? Kenapa bisa jadi seperti ini? Mungkin gw udah berbuat salah sampai-sampai pacar gw sendiri ga bisa bertahan dengan hanya “gw” di hidupnya. Sosok gw pun ga pernah terasa cukup untuk melengkapi setiap nafasnya. Segala hal yang gw lakuin ga pernah cukup untuk membuat dia bahagia. Butuh apa lagi selain gw? Butuh apa lagi untuk bisa bahagia? Apa ini cara lo untuk bisa bahagia? Go ahead my dear…go get your life but you should leave me first…
Bertaruhlah sama gw…di dunia ini, ga akan ada satu wanita pun yang rela melihat pasangannya berbagi semua kata-kata manis yang sudah seharusnya diberikan hanya untuk kita, seseorang yang disebut “pacar”.
Dimana posisi gw?
Mungkin gw belum cukup berharga dimatanya. Posisi gw belum ada apa-apanya disbanding semua wanita-wanita yang setiap hari dia berikan kata-kata manis. Sudah cukup menyakitkan melihat dia berbagi kasih sayang dengan wanita-wanita lain, melihat dia bahagia dengan wanita-wanita lain setiap hari. apa itu belum cukup sehingga dia masih bisa berkata “aku single”. Untuk apa memiliki gw jika gw ga pernah menempati posisi apapun di hidup dia? Ini cukup membuktikan kalau gw ga pernah menempati posisi apapun di hidupnya.
Kamu….
“kamu..dimanapun kamu sekarang, apapun yang sedang kamu lakukan detik ini, kamu cukup menyadari satu hal, aku menyayangi kamu lewat proses yang cukup singkat, aku mendapati diri aku bahagia dengan segala hal yang kamu lakukan, entah itu hal kecil sekalipun. Kamu harus tau kalau kamu menempati posisi yang sangat spesial..entah sudah berapa kali aku bercerita tentang betapa baiknya kamu ke semua teman dekat aku..betapa bangganya aku memiliki kamu, satu hal yang aku mau, memamerkan kamu di lingkungan aku. Kamu…entah apa yang ada di dalam pikiran kamu kemarin, ataupun saat ini. Ga pernahkan terlintas segala hal yang sudah aku lakukan? Ini bukan tuntutan aku meminta pamrih..tapi, bukankah sudah seharusnya kamu menjaga aku? Menjaga perasaan aku? Belum cukupkah segala hal yang sudah aku lakukan dan aku berikan untuk kamu selama ini? Belum cukup bahagiakah kamu hanya bersama aku? Jika iya, beri tau aku apa yang bisa membuat kamu bahagia hanya dengan bersama aku? Apa yang harus aku lakukan? Bisakah kamu menerima aku apa adanya jika aku juga menerima kamu dengan segala kekurangan kamu? Bisakah kamu sedikit menganggap kehadiran aku? Bukan saatnya lagi aku meminta untuk dipilih..karena tidak masuk akal jika aku, PACAR kamu masih meminta untuk dipilih..posisi ku saat ini bukanlah sebuah pilihan lagi, sudah jelas kamu memilih aku tanpa aku memintanya terlebih dahulu, bukankah sudah seharusnya kamu menjaga pilihan kamu dengan baik? Jika masih banyak kekurang di dalam diri aku yang masih belum bisa kamu terima, bisakah kamu meninggalkan aku dan berbahagialah dengan wanita-wanita itu….aku ikhlas melihat kamu bahagia dengan mereka. Kita pantas mendapatkan yang terbaik, aku dan kamu…sama-sama pantas mendapatkan yang terbaik. Pengalaman pribadi, dikelilingi dengan segala ketidak setiaan, membuat aku muak..entah harus bagaimana lagi. Haruskah aku percaya janji kamu lagi? Kamu kenapa? Kenapa seperti ini? Bodohkah aku ketika dengan mudahnya aku percaya segala janji kamu untuk tidak akan mengulangi segala perbuatan yang sangat aku benci itu? Kenyataannya…Tuhan masih memberikan jalan untuk aku mengetahui segala kebohongan kamu dan segala ketidaksetiaan kamu. Maaf, aku wanita normal yang tidak bisa menahan sakit saat mengetahui pasangannya berbagi kata-kata manis dan mesra dengan wanita-wanita lain..aku pikir selama ini kamu sudah cukup bahagia hanya dengan bersama aku, tapi kenyataannya tidak…kamu masih sibuk mencari kebahagiaan lain, bahkan saat berada di samping aku pun, kamu masih bisa mencari kebahagiaan lain dengan wanita-wanita itu. Rasa sayang aku ternyata belum cukup..sedih, sedih melihat kamu seperti ini…Sudahkah kamu bahagia sekarang? Should we surrender now?”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar