UJIAN TENGAH SEMESTER
KAJIAN CERPEN “SETELAH PESTA DANSA”
KARYA-LEO TOLSTOY
NAMA : NUR FITRYANI
NPM : 180710090031
MATA KULIAH : FIKSIJA
DOSEN : Onny Delisma, M.Hum.
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SASTRA RUSIA
PRODI 2010/2011
JATINANGOR
Dalam sebuah karya sastra, Khususnya Fiksi, baik cerpen, novel, biografi, sejarah, dan lain-lainnya pasti meliki 2 unsur. Yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
dalam unsure intrinsic terdapat :
• Tema - pokok pikiran yang mendasar pengembangan cerita
• Amanat – pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang/penulis
• Alur – rangkaian cerita yang disusun secara runtut. Alur cerita biasanya dibangun oleh perkenalan, pertikaian, klimaks, peleraian, dan akhir cerita
• Perwatakan – gambaran sifat/watak tokoh cerita
• Latar – tempat dan waktu terjadinya cerita
• Sudut pandang – posisi pengarang dalam membawakan cerita
Karya sastra yang termasuk dalam karya fiksi adalah , novel, cerpen dan roman.
Dalam makalah ini, saya akan membahas atau megkaji unsur-unsur intrinsic salah satu cerpen dari sastrawan rusia yaitu, Leo Tolstoy yang berjudul, “setelah pesta dansa”.
Dan saya akan menulis ulang resume (rangkuman) dari cerpen tersebut.
UNSUR INTRINSIK
• Perwatakan dan tokoh : tokoh dalam cerpen ini adalah , Ivan Vasilyevich (pemeran utama), Varenka Barishnykov (pemeran pembantu utama), Kolonel Barishnykov (pemeran pembantu sampingan), Putri Yalizaveta (pemeran sampingan/figuran).
* Ivan Vasilyevich : lelaki yang baik hati yang mencintai Varenka Barishnykov. Cenderung memiliki sifat penakut, digila-gilai banyak wanita dan sangat hobi berpesta.
* Varenka Barishnykov : wanita yang dicintai oleh ivan, cantik, glamour, keturunan bangsawan dan baik hati.
* Kolonel Barishnykov : seorang laki-laki gagah, seorang komandan pasukan tentara yang kejam, bengis, tetapi saat dia berada ditempat umum atau tidak sedang menjalankan tugasnya sebagai komandan pasukan, dia cenderung tampak seperti sosok ayah yang baik hati, dan dia adalah ayang dari Varenka.
* Putri Yalizaveta : wataknya tak terlalu terlihat, karena dia diceritakan hanya sebagai orang yang menggelar pesta dansa.
• Tema : pokok pikiran yang mendasari pengembangan cerita ini adalah tentang masalah kehidupan dan percintaan yang dialami oleh pemeran utama, yaitu Ivan vasilyevich yang jatuh cinta oleh anak seorang colonel dan juga keturunan bangsawan yang bernama Varenka Barishnykov. Tetapi cinta ivan terbentur karena rasa takut ivan kepada ayahnya setelah ivan menyaksikan sendiri bagaimana kebengisan ayahnya saat memimpin sebuah kelompok tentara dan menyiksa seorang pemberontak dengan cambuk dengan membabi buta. Dan ivan pun selalu terbayang oleh kebengisan ayah varenka saat ivan berhadapan dengan wanita pujaannya itu, maka itu, ivan memutuskan untuk pergi meninggalkan kotanya agar dapat menjauh dari varenka dan melupakan kejadian kebengisan ayah varenka yang dia lihat itu, walaupun ivan masih sangat mencintai varenka.
• Sudut pandang : posisi pengarang dalam membawakan cerita dalam cerpen ini adalah langsung dan pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama, karena si pengarang dalam cerita menceritakan kisah seorang temannya, yaitu, ivan. Sedangkan ivan sendiri memakai sudut pandang orang pertama juga, sehingga dalam cerita dibuat sebagai dialog yang menggambarkan bahwa ivan sedang menceritakan masa lalu percintaannya kepada teman-temannya.
• Latar : dalam cerita ini, tempat yang dipakai adalah sebuah ruangan kamar yang dipakai saat ivan bercerita tentang masa lalunya kepada teman-temannya, lalu sebuah kota yang tidak besar, tempat ivan tinggal dan sebuah ruangan pesta yang sangat besar, tempat dimana ivan pertama kali bertemu dan jatuh cinta oleh varenka.
latar waktu dalam cerita ini mengguankan system perputaran waktu, yang artinya adalah, bercerita tentang masa lalu, cerita yang kembali ke masa lalu ivan yang sedang jatuh cinta dengan varenka saat ivan masih berusia 18 tahun.
• Alur : rangkaian cerita dalam cerpen ini dimulai saat ivan bercerita kepada teman-temannya tentang masa lalunya, lalu saat ivan berkenalan dengan wanita pujaannya, varenka. Pertikaian, saat ivan melihat ayah varenka menjadi sosok yang kejam dalam pemimpin pasukan tentara. Klimaks, saat ivan merasa bimbang dan takut atas apa yang sudah dia lihat, tentang kekejaman ayah varenka. Peleraian, saat ivan mulai mencoba melupakan apa yang dia lihat, mulai bertemu dan jalan bersama varenka lagi. Akhir cerita, saat ivan memutuskan untuk meninggalkan kotanya dan melupakan varenka karena ternyata ivan tidak bias melupakan apa yang dia lihat.
• Amanat : pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang/penulis adalah, bahwa hidup ini tak dapat ditebak. Hidup ini seperti berlapiskan kabut tipis yang sering kali menjebak. Hidup kadang tak terasa, hambar bagaikan tanpa garam dan tak berselera untuk dijalani. Terkadang hidup juga rumit bagai jalan yang berkelok-kelok dengan beribu rintangan. Yang pada kesimpulannya adalah, bahwa hidup ini tak akan semulus yang kita inginkan, bagaimanapun kita menjalani hidup ini dengan baik, tetapi aka nada pula rintangan-rintangan yang akan kita hadapi, dan rintangan itu pun mungkin akan mengubah hidup kita.
RESUME (RANGKUMAN) CERITA
“SETELAH PESTA DANSA”
Kadang kala hidup ini seakan hambar tak bergaram, tanpa rasa, tanpa selera. Terkadang tersa susah, rumit bagai jalan yang berkelok-kelok dengan seribu rintangan. Tetapi ada juga hidup yang tadinya datar dan tiba-tiba berbalik hanya karena sebuah halangan kecil. Itulah perkataan temanku waktu ia masih sangat muda.
Ivan vasilyevich bercerita kepada teman-temannya tentang pengalaman cintanya semasa ia muda dulu. Dia bercerita bahwa ia dulu perah jatuh cinta kepada wanita yang sangat cantik dan keturunan bangsawan. Wanita itu bernama Varenka Barishnykov.
Ivan sangat tergila-gila dengan varenka. Kejadian itu terjadi saat ivan masih duduk dibangku universitas. Pada saat itu ivan adalah laki-laki yang digila-gilai oleh wanita. Ivan pandai berdansa dan pandai menggoda wanita.
Ivan terkenal dengan mahir bedansa pada zamannya, walaupun masih banyak laki-laki yang lebih pandai berdansa disbanding ivan. Pada saat itu, ivan mendapatkan undangan untuk datang kesebuah pesta yang diadakan oleh penguasa setempat. Tempat pesta itu sangat besar, banyak wanita cantik yang memakai gaun yang sangat anggun. Bahkan ivan mencium khasnya wangi champagne bermutu tinggi di acara pesta tersebut.
Saat dipintu masuk, ivan disambut oleh tuan rumah tersebut. Saat ivan memasuki ruangan, ivan melihat sosok wanita cantik yang bernama Varenka, dan saat itu juga ivan langsung jatuh cinta. Dan itulah yang disebut dengan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Lalu ivan tak segan untuk mengajak varenka untuk berdansa dengannya. Dan varenka menerima tawaran ivan. Mereka berdansa dan saling bertatapan, dan sesekali varenda dan ivan saling tersenyum manis. Lalu, waktu makan malampun tiba, ivan mengajak varenka untuk makan satu meja bersamanya.
Saat jamuan makan malam tersebut, ivan dan varenka saling berbincang. Saat mereka sedang asik-asiknya berbincang, terdengar suara seorang pria, yang dalam dan tegas, lalu menghampiri mereka. Dan ternyata itu adalah ayah varenka. Kolonel Barishnykov. Lalu ayah varenka mengajak varenka untuk berdansa dengannya.
Karena ketertarikan ivan yang sangat mendalam kepada varenka, ia tak menyadari bahwa jamuan makan malah sudah selesai dan acara berdansa dilanjutkan kembali. Ayah varenka sangat mahir berdansa, langkah-langkahnya sangat tegap. Setelah selesai berdansa, ivan dikenalkan oleh ayah varenka. Ayah varenka terlihat gagah di umurnya yang sudah cukup tua.
Setelah pesta dansa selesai, ivan mengantarkan varenka pulang. Dan ketika ivan sampai di kamarnya, hari sudah hamper pagi, tetapi ivan tetap tidak bisa tertidur karena dipikirannya selalu teringat oleh baying-bayang varenka.
Ivan memutuskan untuk pergi berjalan-jalan keluar untuk membunuh rasa kantuknya. Ia berjalan, dan berjalan terus dan sampailah dia di daerah pelataran dermaga. Lama kelamaan ivan mendengar bunyi suara tambur yang diiringi dengan derap langkah sepatu tentara berbaris. Rapi, gagah, dan dengan derap langkah pasti.
Dan ternyata itu adalah sorang pasukan tentara yang sedang mengawal seorang pemberontak. Kaki dan pergelangan tangan pemberontak itu dirantai. Pemberontak itu dipecut, suaranya memilukan hati, memberontak kesakitan, memilukan untuk didengar. Pemberontak itu tak henti-hentinya dipecut.
Salah satu tentara diperintahkan untuk memecut pemberontak itu lagi, tetapi tentara itu salah sasaran dan tak mengenai si pemberontak tersebut. Lalu sang komandan pasukan mengambil pecutan itu dan memecut si pemberontak itu dengan nafsu. Komandan itu terlihat sangat puas karena telah menyakiti pemberontak tersebut.
Pecutan demi pecutan terus diarahkan ke tubuh pemberontak itu tanpa ada rasa kasihan sedikitpun. Suara teriakan yang sangat menyayat selalu terdengar ditelinga ivan yang berada ditempat kejadian itu. Komandan tersebut sangat puas dan membalikan badannya kearah ivan. Dan saat ivan melihat wajah komandan tersebut, ivan sangat terkejut karena komandan yang kejam itu tak lain dan tak bukan adalah ayah dari varenka, orang yang sangat dicintainya.
Setelah kejadian itu, ivan masih berhubungan dengan varenka. Tetapi, setiap ivan memandang mata varenka, ivan selalu saja teringat oleh sorotan mata ayah varenka yang kejam dan haus darah. Kengerian yang dilihat ivan saat di dermaga selalu menghantui ivan, dan sampai pada akhirnya ivan memutuskan untuk meninggalkan kotanya dan juga meninggalkan varenka.
Ivan berusaha meningglkan impian, kengerian di kota kecilnya. Dan ia berhasil melakukan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar